Saturday, February 26, 2005

Mengapa pilu terasa
Jauh di dalam,
dalam dada yang mungkin juga dinamakan jiwa
Takut jika diri harus menerima murka-Mu
Rindu tuk bercerita dengan-Mu
Ungkapkan semua yang telah jadikan membusuknya hati ini
Ungkapkan segala keluh kesahku
Ungkapkan segala kegalauan, keresahan dan kebingungan ini
Melangkah mundur tuk mengurai kembali segala kelalaian diri

Inginkan Engkau mendengar semuanya,
meski sudah pasti Engkau mendengarNya
Inginkan perhatian dan kasih saynagmu-Mu,
meski setiap saat tanpa sadar sudah kudapatkan
Inginkan Uluran Tangan-Mu tuk bimbing seorang hamba meski entah pantas atau tidakkah diri menerimanya
Harusnya kugantungkan semuanya hanya padaMu

Kasih sayang-Mu yang memang Maha mempesona
Tanpa peduli bagaimana kualitas iman hamba
Tanpa peduli bagaimana nakalnya hamba
Tanpa peduli betapa riyaknya hati hamba
Tanpa peduli seberapa sering dzikir terucap dari mulut hamba
Tanpa peduli secepat apa sholat hamba
Tanpa peduli rasa syukur telah jarang hamba panjatkan
Kasih sayang-Mu akan tetap jadi yang paling Maha
Nikmat yang begitu kompleks tetap hamba rasakan setiap hari, setiap jam, menit, dan detiknya
Subhanallah....

Heran dengan diri yang sudah sangat tidak tau terimakasih ini...
Astaghfirullahaladzim....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home