Saturday, February 25, 2006

Kepada Putriku....

Tetapi ingat bahwa tanpa kerelaan dan tanpa kelunakanmu mereka tidak akan berkeras melangkah maju...
engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk

Thursday, February 23, 2006

Andai Mereka Kenal Muhammad

Di sudut pasar kota Madinah, ada seorang pengemis buta Yahudi. Setiap hari pengemis itu selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai tuan/nyonya jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila. Dia itu pembohong. Dia itu tukang sihir. Dia pemecah belah keluarga. Apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.” Sambil menengadahkan tangan, pengemis itu selalu meneriakkan kata-kata kasar setiap hari. Namun, setiap pagi hampir selalu ada seorang pria yang datang padanya dengan membawakannya makanan. Tanpa berucap sepatah katapun, pria misterius itu kerap menyuapkan makanan yang dibawa sembari mengelur rambut pengemis itu. Suatu ketika, pria yang biasanya datang memberinya makanan tak lahi singgah. Pengemis buta gundah, ia makin dirundung rindu dan bertanya-tanya dalam hati apa yang terjadi dengan pria yang kerap mencurahkan perhatian padanya.
Hingga suatu pagi ada seorang pria yang mendatanginya untuk memberikan makanan padanya. Namun ketika pria itu mulai menyuapi, si pengemis buta Yahudi marah sambil menghardik, “Siapakah kamu? Engkau bukan orang yang biasa menyuapi makanan untukku.” “Aku adalah orang yang biasa,” jawab pria itu.
“Tidak mungkin. Engkau pembohong. Orang yang biasa menghampiriku, selalu membelai rambutku sebelum menyuapiku. Kemudian menghaluskan makanan sehingga tidak sulit mulut ini mengunyah. Dia menyuapiku dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.” jawab sang pengemis.
Mendengar jawaban itu, pria tadi terhenyak. Mendadak hatinya luruh tidak dapat menahan air matanya. Ia tersedu sambil berkata kepada pengemis buta Yahudi itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Namaku Abu Bakar. Orang mulia yang biasa memberimu makan itu telah meninggal dunia. Dia adalah Muhammad. Muhammad kekasih Allah.”
Bak disambar petir, telinga tertampar, batin pengemis tercabik kelu. Pengemis buta Yahudi terperangah seal. Tubuhnya bergetar. Air matanya tumpah, nadanya serak terisak
Dengan terbata iapun berucap, ‘benarkah orang yang sering mendatangiku itu Muhammad? Orang yang setiap hari aku fitnah?. Orang yang setiap hari aku caci?, dan orang yang setiap hari aku hina?” tanya pengemis lunglai. “Anda benar, jawab Abu Bakar sambil terus terisak. Kerinduan Abu Bakar kepada Muhammad pun membuncah hebat. Sang menantu telah menggurat kenangan yang tak lekang di ingatan.
Sang pengemis buta Yahudi segera memegang tangan Abu Bakar. “Wahai Abu Bakar tuntun aku masuk Islam. Aku ingin bertemu dengan Muhammad. Tuntun aku wahai sahabat Muhammad.” Dan sejak saat itu pengemis buta Yahudi itu memeluk Islam.
Kini, pengemis Yahudi menanggalkan pesan kepada kita. Setidaknya ada dua golongan orang yang membenci nabi kita Muhammad saw. Pertama, orang sombong. Mereka mengerti bahwa ajaran yang dibawa Muhammad saw benar. Namun mereka khawatir bila mengikuti jejak Muhammad kedudukan dan status sosialnya terancam. Yang termasuk golongan ini antara lain Abu Jahal. Walau tidak mengikuti ajaran Muhammad saw, Abu Jahal secara sembunyi kerap mendengarkan sang Nabi ketika membaca Al Qur’an.
Kedua, orang yang belum tahu kemuliaan Muhammad saw. Pengemis buta Yahudi, orang yang merendahkan, melecehkan dan juga para pelaku keji yang menyebarkan kartun Muhammad saw termasuk dalam kelompok ini.
Maka Jadilah seperti Abu Bakar. Dia penegak kebenaran. Dia penentang kebatilan. Diapun memerangi orang yang tak membayar zakat. Sebagai sahabat dan mertua, Abu Bakar tahu persis kemuliaan Muhammad saw. Abu Bakar kerap meneskan air mata bila teringat Muhammad saw. Abu Bakarpun selalu rindu bertemu dengan sang Nabi.
Ya Nabi.aku rindu berjumpa denganmu.aku rindu kepribadianmu melekat dalam diriku.akupun ingin tak ada lagi orang yang menghinamu. Aku rindu padamu ya Rosulullah.

===========================================
Tulisan ini dibuat ketika redaksi lembar Filantropi Republika meminta “saya” menulis tentang Kartun Nabi Muhammad. Mudah-mudahan membawa pencerahan baru bagi yang membacanya. Tulisan ini dimuat di Republika hari Jumat 10 Februari 2006 halaman 7

Friday, February 17, 2006

Cmn pengen aplod :D

Image hosting by Photobucket


Hidup adalah sebuah gema.

Apa yang Anda kirimkan-Anda akan terima.

Apa yang Anda berikan-Anda akan peroleh.

Theodolite is....

opo?:D
sek:p

Inginku...serta maafku....




Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan caraku...
Dengan mauku...

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan fikirku...
Dengan inginku...

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Tanpa palsuku...
Tanpa egoku...

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Tanpa bebanku...
Tanpa paksaku...


Maafkan aku jika aku tak selalu ada saat susah dan sedihmu
Maafkan aku jika sayang yang aku berikan masih kurang
Dan maafkan aku sekali lagi jika caraku mencintaimu memang salah
Maaf...






--

Dari Norma

"amin....:)"

Wednesday, February 15, 2006

The Power of Dream

Bermimpi...
Berpikir...
Bekerja...

jadi deh:D

diawali dengan sebuah mimpi atau angan sesuat yang WOW! bisa terwujud
tp tentu saja...Insyaallah...

Tuesday, February 14, 2006

Menata hati, luruskan niat....












Semoga ku bisa......

Finger Rose

Tanaman yang kueciiiilll....yang dapat hidup dalam gelas tabung yg kuecil jg. Kok bisa hidup ky gitu yah? Ini karena gel warna-warni yang mengandung semua nutrisi yang dia butuhkan tanaman ini buat tumbuh. Nggak perlu nambah air atau nutrisi-nutrisi laen. Tempatkan aja diruangan yang penuh sinar, and...you will be fascinated by the lovely finger rose.

Semua nutrisi di dalam tanah yang dibuthkan tanaman untuk tumbuh ada dalam gel gel ini, sehingga tidak diperlukan perawatan ekstra seperti air ataupun nutrisi lain lg. Oh ya, jangan lupa...jangan sampe kena matahari langsung ya...

Lucu...tapi...di Indonesia...dah ada belum yah?:D

Monday, February 06, 2006

Keutamaan Bulan Muharram dan Hari Asyura

Muharram adalah bulan di mana umat Islam mengawali tahun kalender Hijriah berdasarkan peredaran bulan. Muharram menjadi salah satu dari empat bulan suci yang tersebut dalam Al-Quran. "Jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, tersebut dalam Kitab Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara kedua belas bulan itu ada empat bulan yang disucikan."

Keempat bulan itu adalah, Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Semua ahli tafsir Al-Quran sepakat dengan hal ini karena Rasululullah Saw dalam haji kesempatan haji terakhirnya mendeklarasikan, "Satu tahun terdiri dari dua belas bulan, empat di antaranya adalah bulan suci. Tiga di antaranya berurutan yaitu Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan ke empat adalah bulan Rajab."

Selain keempat bulan khusus itu, bukan berarti bulan-bulan lainnya tidak memiliki keutamaan, karena masih ada bulan Ramadhan yang diakui sebagai bulan paling suci dalam satu satu tahun. Keempat bulan tersebut secara khusus disebut bulan-bulan yang disucikan karena ada alasan-alasan khusus pula, bahkan para penganut paganisme di Makkah mengakui keempat bulan tersebut disucikan.

Pada dasarnya setiap bulan adalah sama satu dengan yang lainnya dan tidak ada perbedaan dalam kesuciannya dibandingkan dengan bulan-bulan lain. Ketika Allah Swt memilih bulan khusus untuk menurunkan rahmatnya, maka Allah Swt lah yang memiliki kebesaran itu atas kehendakNya.

Keutamaan Bulan Muharram

Nabi Muhammad Saw bersabda, "Ibadah puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan adalah berpuasa di bulan Muharram."

Meski puasa di bulan Muharram bukan puasa wajib, tapi mereka yang berpuasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. Khususnya pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari 'Asyura.

Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Muhammad Saw hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di Madinah biasa berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Menurut orang-orang Yahudi itu, tanggal 10 Muharram bertepatan dengan hari ketika Nabi Musa dan pengikutnya diselamatkan dari kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah, sementara Firaun dan tentaranya tewas tenggelam.

Mendengar hal ini, Nabi Muhammad Saw mengatakan, "Kami lebih dekat hubungannya dengan Musa daripada kalian" dan langsung menyarankan agar umat Islam berpuasa pada hari 'Asyura. Bahkan dalam sejumlah tradisi umat Islam, pada awalnya berpuasa pada hari 'Asyura diwajibkan. Kemudian, puasa bulan Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara puasa pada hari 'Asyura disunahkan.

Dikisahkan bahwa Aisyah mengatakan, "Ketika Rasullullah tiba di Madinah, ia berpuasa pada hari 'Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa bulan Ramadhan menjadi puasa wajib, kewajiban berpuasa itu dibatasi pada bulan Ramadhan saja dan kewajiban puasa pada hari 'Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau." Namun, Rasulullah Saw biasa berpuasa pada hari 'Asyura bahkan setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan.

Abdullah Ibn Mas'ud mengatakan, "Nabi Muhammad lebih memilih berpuasa pada hari 'Asyura dibandingkan hari lainnya dan lebih memilih berpuasa Ramadhan dibandingkan puasa 'Asyura." (HR Bukhari dan Muslim). Pendek kata, disebutkan dalam sejumlah hadist bahwa puasa di hari 'Asyura hukumnya sunnah. Beberapa hadits menyarankan agar puasa hari 'Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari 'Asyura. Alasannya, seperti diungkapkan oleh Nabi Muhammad Saw, orang Yahudi hanya berpuasa pada hari 'Asyura saja dan Rasulullah ingin membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang Yahudi. Oleh sebab itu ia menyarankan umat Islam berpuasa pada hari 'Asyura ditambah puasa satu hari sebelumnya atau satu hari sesudahnya (tanggal 9 dan 10 Muharram atau tanggal 10 dan 11 Muharram).

Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu boleh dilakukan.

Legenda dan Mitos Hari 'Asyura

Meski demikian banyak legenda dari salah pengertian yang terjadi di kalangan umat Islam menyangkut hari 'Asyura, meskipun tidak ada sumber otentiknya dalam Islam. Beberapa hal yang masih menjadi keyakinan di kalangan umat Islam adalah legenda bahwa pada hari 'Asyura Nabi Adam diciptakan, pada hari 'Asyura Nabi Ibrahim dilahirkan, pada hari 'Asyura Allah Swt menerima tobat Nabi Ibrahim, pada hari 'Asyura Kiamat akan terjadi dan siapa yang mandi pada hari 'Asyura diyakini tidak akan mudah terkena penyakit. Semua legenda itu sama sekali tidak ada dasarnya dalam Islam. Begitu juga dengan keyakinan bahwa disunnahkan bagi mereka untuk menyiapkan makanan khusus untuk hari 'Asyura.

Sejumlah umat Islam mengaitkan kesucian hari 'Asyura dengan kematian cucu Nabi Muhmmad Saw, Husain saat berperang melawan tentara Suriah. Kematian Husain memang salah satu peristiwa tragis dalam sejarah Islam. Namun kesucian hari 'Asyura tidak bisa dikaitkan dengan peristiwa ini dengan alasan yang sederhana bahwa kesucian hari 'Asyura sudah ditegakkan sejak zaman Nabi Muhammad Saw jauh sebelum kelahiran Sayidina Husain. Sebaliknya, adalah kemuliaan bagi Husain yang kematiannya dalam pertempuran itu bersamaan dengan hari 'Asyura.

Anggapan-anggapan yang salah lainnya tentang bulan Muharram adalah kepercayaan bahwa bulan Muharram adalah bulan yang tidak membawa keberuntungan, karena Husain terbunuh pada bulan itu. Akibat adanya anggapan yang salah ini, banyak umat Islam yang tidak melaksanakan pernikahan pada bulan Muharram dan melakukan upacara khusus sebagai tanda ikut berduka atas tewasnya Husain dalam peperangan di Karbala, apalagi disertai dengan ritual merobek-robek baju atau memukuli dada sendiri.

Nabi Muhammad sangat melarang umatnya melakukan upacara duka karena meninggalnya seseorang dengan cara seperti itu, karena tindakan itu adalah warisan orang-orang pada zaman jahiliyah.

Rasulullah bersabda, "Bukanlah termasuk umatku yang memukuli dadanya, merobek bajunya dan menangis seperti orang-orang pada zaman jahiliyah."

Bulan Pengampunan Dosa

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Kata Muharram artinya 'dilarang'. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan pertumpahan darah.

Seperti sudah disinggung di atas, bahwa bulan Muharram banyak memiliki keistimewaan. Khususnya pada tanggal 10 Muharram. Beberapa kemuliaan tanggal 10 Muharram antara lain Allah Swt akan mengampuni dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun ke depan. (Tarmizi)

Friday, February 03, 2006

jelek

Terimakasih......................

selangkah ku datang pada-Mu, seribu langkah Kau datang padaku....
terimakasih...:)